HATI YANG SEMPURNA

Selasa, 28 April 2009 0 komentar
Pada suatu hari, seorang pemuda berdiri di tengah kota dan menyatakan
bahwa dialah pemilik hati yang terindah yang ada di kota itu.
Banyak orang kemudian berkumpul dan mereka semua mengagumi hati pemuda
itu, karena memang benar-benar sempurna.
Tidak ada satu cacat atau goresan sedikitpun di hati pemuda itu. Pemuda
itu sangat bangga dan mulai menyombongkan hatinya yang indah.

Tiba-tiba,
seorang lelaki tua menyeruak dari kerumunan, tampil ke depan
dan berkata " Mengapa hatimu masih belum seindah hatiku ?". Kerumunan
orang-orang dan pemuda itu melihat pada hati pak tua itu. Hati pak tua
itu
berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas luka, dimana ada
bekas
potongan hati yang diambil dan ada potongan yang lain ditempatkan di
situ;namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi potongan yang tidak
rata.
Bahkan, ada bagian-bagian yang berlubang karena dicungkil dan tidak
ditutup kembali. Orang-orang itu tercengang dan berpikir, bagaimana
mungkin pak tua itu mengatakan bahwa hatinya lebih indah ?

Pemuda itu melihat kepada pak tua itu, memperhatikan hati yang
dimilikinya
dan tertawa " Anda pasti bercanda, pak tua", katanya, "bandingkan
hatimu
dengan hatiku, hatiku sangatlah sempurna sedangkan hatimu tak lebih
dari
kumpulan bekas luka dan cabikan".
" Ya", kata pak tua itu, " hatimu kelihatan sangat sempurna meski
demikian
aku tak akan menukar hatiku dengan hatimu. Lihatlah, setiap bekas luka
ini
adalah tanda dari orang-orang yang kepadanya kuberikan kasihku, aku
menyobek sebagian dari hatiku untuk kuberikan kepada mereka, dan
seringkali mereka juga memberikan sesobek hati mereka untuk menutup
kembali sobekan yang kuberikan. Namun karena setiap sobekan itu
tidaklah
sama, ada
bagian-bagian yang kasar, yang sangat aku hargai, karena itu
mengingatkanku akan cinta kasih yang telah bersama-sama kami bagikan.

Adakalanya, aku memberikan potongan hatiku begitu saja dan orang yang
kuberi itu tidak membalas dengan memberikan potongan hatinya. Hal
itulah
yang meninggalkan lubang-lubang sobekan - - memberikan cinta kasih
adalah
suatu kesempatan. Meskipun bekas cabikan itu menyakitkan, mereka tetap
terbuka, hal itu mengingatkanku akan cinta kasihku pada orang-orang
itu,
dan aku berharap, suatu ketika nanti mereka akan kembali dan mengisi
lubang-lubang itu.
Sekarang, tahukah engkau keindahan hati yang sesungguhnya itu ?"

* Pemuda itu berdiri membisu dan airmata mulai mengalir di pipinya.
*
*
Dia berjalan ke arah pak tua itu, menggapai hatinya yang begitu muda
dan
indah, dan merobeknya sepotong. Pemuda itu memberikan robekan hatinya
kepada pak tua dengan tangan-tangan yang gemetar. Pak tua itu menerima
pemberian itu, menaruhnya di hatinya dan kemudian mengambil
sesobek dari hatinya yang sudah amat tua dan penuh luka, kemudian
menempatkannya untuk menutup luka di hati pemuda itu. Sobekan itu pas,
tetapi tidak sempurna, karena ada sisi-sisi yang tidak sama rata.
Pemuda
itu melihat kedalam hatinya, yang tidak lagi sempurna tetapi kini lebih
indah dari sebelumnya, karena cinta kasih dari pak tua itu telah
mengalir
kedalamnya.
Mereka berdua kemudian berpelukan dan berjalan beriringan.

0 komentar:

Posting Komentar